Jika disuruh mendeskripsikan buku ini dalam tiga kata saya akan menyebutkan "manusia, sex, anxiety".
Anxiety - (KBBI) Sebuah keadaan kekhawatiran, ketidakpastian, dan ketakutan sebagai akibat dari antisipasi terhadap suatu realiatas atau khayalan pada peristiwa atau situasi yang mengancam, sering mengganggu fungsi fisik dan psikologis.
Suatu saat anda akan menua.
Suatu saat anda akan bosan.
Suatu saat anda akan merasa muda kembali.
Suatu saat anda akan merasa bergairah kembali.
Pada manusia, ada hal yang tidak bisa diceritakan pada orang yang anda cintai, demi kebahagian mereka.
Pada manusia, ada hal yang tidak anda ketahui bahwa itu adalah diri anda juga.
Novel ini menggunakan tema doppelganger sebagai benang merah dalam cerita. Dengan menggunakan doppelgangger, Endo menggambarkan karakter seorang penulis tua, katolik taat, yang menulis buku tentang rohani. Namun dalam beberapa waktu terakhir, terdengar rumor bahwa si penulis sering berkeliaran di daerah "lampu merah".. Tentu saja si penulis sendiri dan beberapa temannya tidak percaya dengan rumor tersebut.
Demi nama baik dan sembunyi-sembunyi supaya tidak diketahui oleh istrinya, si penulis mencari orang yang mirip tersebut, atau si penipu. Dalam pencarian dia bertemu dengan seorang pelukis wanita yang dikatakan telah melukis wajah si penipu dengan muka yang aneh, seorang wartawan gosip yang ingin terkenal, dan seorang perempuan muda yang butuh biaya sekolah dengan tubuh yang masih sehat, tidak seperti istri penulis yang sudah sama-sama tua.
Satu-satunya kritik terhadap novel ini yang bisa dilakukan tanpa membuka jalan ceritanya adalah novel ini menggunakan istilah psikologi dengan sedikit takhayul di mana membuat pembaca yang sedikit skeptis akan menemukan beberapa plot yang tidak masuk akal.