kilabit.info
| AmA | Build | Email | GitHub | Mastodon | SourceHut

Banyak yang bilang kalau saya ini termasuk anti-Windows, dari sejak kuliah sampai kerja, di undang ke seminar .NET atau apalah-itu-namanya saya tidak mau.

Sebenarnya bukan begitu.

Jadi begini ceritanya.

Dulu itu waktu awal-awal masih kuliah dimana saya masih awam dengan dunia IT, kecuali menggunakan Internet Explorer dan Microsoft Word, kebanyakan orang menggunakan Windows di PC-nya, termasuk saya. Beberapa bulan kemudian, sekitar semester 2, mulai terdengar yang namanya klub Linux.

SeteLah mencari info, berbicara dengan teman-teman, browsing, dll; ternyata saya tahu ternyata Linux itu sejenis OS yang 'Gratis’[1] (walau pada kenyataannya Linux itu sendiri hanyalah nama kernel). Kemudian timbullah pertanyaan, "Ada apa dengan Windows? Memangnya Windows bayar?" Yah, untuk memakai sebuah OS yang bernama Windows itu ternyata harus membayar. Dan harganya tidaklah terlalu murah.

Kemudian saya mencoba memakai GNU/Linux, membuat tugas pakai GNU/Linux, buat laporan pakai GNU/Linux, sampai Tugas Akhir berbasis GNU/Linux.

Q: Kenapa tidak menggunakan Windows saja, bukankah banyak yang menjual di dekat kampus? atau pinjam dari temen?

A: Mungkin teman-teman saya juga banyak yang berpikir atau bilang kalau saya menggunakan GNU/Linux buat gaya-gayaan saja, atau sok-sok hacker atau apalah. Jadi begini, prinsip saya sebenarnya hanya sederhana, "Kalau mau dihormati orang, maka hormatilah orang lain" Hal ini berlaku tidak hanya dalam hal hormat-menghormati saja, juga berlaku di bagian hidup yang lain. Kalau saya mau menjual hasil karya saya kepada orang lain maka saya juga harus menghargai hasil karya orang lain.

Karena kebetulan saya bergerak dibidang IT, berarti kalau saya mau membuat software dan berharap supaya digunakan/dibeli oleh orang lain berarti saya juga harus menggunakan software yang saya beli juga kan? Gampang.

Tapi, sejujurnya, di harddisk saya itu masih ada Windows, tapi bukan buat produksi/belajar hanya buat bermain game. Perlu dicatat: sejak kuliah saya tidak pernah pakai Windows buat BELAJAR atau buat tugas - kecuali terpaksa bila dosennya atau mata kuliah kebetulan mengharuskan menggunakan Windows, seperti tugas dari mata kuliah Software Engineering yang waktu itu harus menggunakan Power Builder, habis mau bagaimana lagi mau nilai E atau A?

Q: Kalau saja misalnya memiliki duit berlebih, mau tidak membeli Windows?

A: Tentu saja, kenapa tidak, tetapi tetap saja hanya buat bermain game. Malah punya rencana mau membeli Windows 98 original, tapi tidak tahu mau beli dimana :( Mau dicari yang jualnya juga kayaknya tidak terlalu penting, jadi ya, saya biarkan saja.

Dan, kalau pun "benar-benar" punya duit berlebih, saya lebih memilih membeli laptop kosong tanpa OS. Sekali lagi, bukan anti-Windows, hanya "Kalau ada yang Gratis -dan lebih baik- kenapa harus beli?"

Q: Terus, bagaimana pendapat anda tentang Windows?

A: Bagus, secara pemakaian Windows itu user-friendly. Kalau dipakai buat sehari-hari masih wajar, dan boleh dibilang masuk akal, terutama bagi orang yang awam tentang komputer. Tetapi kalau dipakai terlalu lama banyak penyakit-nya. Sekali lagi, bukan anti-Windows, hanya "Kalau ada yang Gratis -dan lebih baik- kenapa harus beli?"

[1] Gratis disini maksudnya lebih ke makna "libre", kebebasan pemakaian bagi user dan user lainnya, salah satunya yaitu penggunaan software yang bisa tanpa berbayar. Salah satu kebebasan lainnya yaitu dimana software dapat dirubah sesuai keinginan user karena sumber kode dari software tersebut tersedia secara umum.